Labels:

Berlibur ke Negeri Barata - 2

Oleh Diya Ayu

Dari hotel, kami berniat ke Janpath Market dengan Auto Rickshaw, Bajaj namanya kalau di Indonesia. Hanya saja Bajaj di New Delhi ini di lengkapi dengan argo. Karena letaknya yang tidak jauh hanya 15 menitan dr hotel, maka banyak ricksaw wala, begitu istilah untuk menyebut sopir bajaj, menolak untuk membawa kami ke Janpath. Akhirnya kami memutuskan untuk ke Qutub Minar, yang letaknya lebih jauh. Kira-kira satu jam dari hotel. Dan dengan senang hati rickshaw wala membawa kami kesana. Saya perhatikan setiap rickshaw wala sangat pandai dan berpengalaman dalam berkendara. Akan sulit bagi pengendara baru untuk berkendara di jalanan di New Delhi karena setiap orang tidak sabar ingin cepat dan mendahului kendaraan yang lain, maka tidak heran bunyi klakson terus terdengar sepanjang jalan menuju Qutub Minar. Dalam perjalanan menuju Qutb Minar, kami melewati India Gate, kami memutuskan untuk kesana sepulang dari Qutub Minar.

Sampai di depan lokasi wisata Qutub Minar, suami membayar biaya rickshaw. Tarif yang tertera di argo belum termasuk pajak. Jadi suami membayar sejumlah yang tertera di Argo ditambah pajak. setiap rickshaw wala pasti punya tabel besarnya pajak berdasarkan kilometer yang ditempuh. Kalau Anda menaiki rickshaw disini, jangan lupa untuk meminta tabel pajaknya ke rickshaw wala untuk anda periksa sendiri karena kadang-kadang ada rickshaw wala yang memainkan tarif pajak.

Kami menuju loket pembelian tiket yang letaknya di seberang jalan lokasi wisata. Tas selain tas tangan wanita harus dititipkan. Harga tiket masuk untuk Indian Rs 10 per orang, termasuk pemegang PIO. Untuk Foreigner harga tiket masuk Rs 250 per orang.
Qutub Minar


Minar Complex, Iron Pillar di tengah



Qutub Minar, atau biasa juga disebut Qutb Minar atau Qutab Minar yang mempunyai tinggi 73 meter ini merupakan menara tertinggi di India. Pada dasarnya Qutub Minar merupakan monumen Islam kuno karena pada dindingnya bertuliskan huruf arab yang terbuat dari batu pasir merah dan marbel walaupun terdapat pilar besi yang mengandung unsur Hinduisme di dalam Minar Complex. Qutub Minar masuk ke dalam Unesco World Heritage Site.

Terdapat juga Giant Qutub Minar yang ukurannya dua kali lipat dari Qutub Minar yang sudah ada. Tetapi karena meninggalnya Qutub ud din Aibak, maka pembangunannya berhenti sampai pondasi bawah saja.
Giant Qutub Minar

Setelah menghabiskan beberapa waktu di sana, kami menuju ke India Gate dengan menaiki auto rickshaw. Suasana di India Gate sangat ramai. Berbagai macam orang dari berbagai negara selalu ada di setiap tempat wisata di India.
India Gate , New Delhi
India Gate begitu kokohnya membuat kami takjub. India Gate bukan sekedar Gate biasa. Ada ukiran nama-nama para korban perang dunia pertama di dindingnya.  karena memang Monumen nasional di India ini dibangun untuk mengenang jasa-jasa mereka. Tingginya 42 meter.  



Awalnya, patung George V, Emperor of India berdiri di bawah kanopi yang sekarang kosong, di depan pintu gerbang India, tapi dipindahkan ke Coronation Park bersama-sama dengan sejumlah patung era British Raj lainnya. Setelah kemerdekaan India, India Gate menjadi tempat Makam Prajurit Angkatan Bersenjata Indian Tak Dikenal, yang dikenal sebagai Amar Jawan Jyoti ("the flame of the immortal soldier"). (http://en.wikipedia.org)

Maka tidak heran bila di sana ada semacam api yang menyala terus dan dijaga oleh prajurit bersenjata.

Sambil Menikmati suasana di India Gate kami melihat ada dua orang penjual Bhel Puri di luar pagar kawat setinggi pinggang orang dewasa di kanan lokasi wisata. Mereka sangat pintar menghindari polisi karena memang berjualan di lokasi wisata dilarang. Kami memutuskan untuk mencobanya. Ketika Bhel Puri kami terima, disaat yang bersamaan, polisi datang. Para penjual pun berjalan menjauhi pagar, tapi begitu polisi itu pergi, mereka kembali lagi mendekat ke pagar. Begitulah cara mereka berjualan. 

Bhel Puri
Di lokasi banyak para wanita India yang menawarkan jasanya untuk Henna painting. Sebenarnya saya ingin mencobanya tapi urung karena kami berencana ke mengunjungi Janpath. Sebelum menyeberang jalan untuk menghentikan rickshaw, kami melihat ada penjual Chai (teh khas India) keliling.
Chai
Kami memutuskan untuk mencobanya. Rasanya lumayan dan kami menikmati Chai selagi panas karena udara sore itu sedikit sejuk.

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami ke Janpath Market. Ini adalah tempat yang sangat populer di kalangan orang India dan para wisatawan. Anda bisa menjumpai banyak butik berjajar panjang menjual berbagai macam kerajinan tangan khas India, souvenir dan pakaian khas India yang jarang ditemui di mall-mall. Semua yang dijual di Janpath harganya sangat kompetitif. 
Butik berjajar di Janpath

Setelah menelusuri sepanjang jalan dengan butik-butik, Anda akan menemui penjualan yang menjual barang dagangannya di lantai yang memang dipakai khusus berjualan.


Kerajinan tangan asli dan khas India
Setelah melewati area ini, kami memasuki area dimana banyak penjual dengan kios sederhana dan terbuka berjajar kanan kiri. Harus pintar-pintar menawar kalau berbelanja. Area ini dipantau oleh CCTV.


Setelah puas berkeliling Janpath, kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju hotel sambil melihat suasana di Connaught Place, Bangunan tua berwarna putih seperti ruko kalau di Indonesia. Berbagai macam toko , kantor dan bank ada di sana.
Connaught Place
Kami berjalan sepanjang jalan menuju ke arah stasiun sampai akhirnya tiba di hotel. Lumayan capek tapi puas. Waktu masih menunjukkan pukul 7.30 pm. Kami memutuskan untuk tinggal di hotel untuk beristirahat karena besok pagi-pagi sekali harus melanjutkan perjalanan ke Bhopal.


Bersambung.....

About This Blog

 
Indonesia - India Mixed Marriage Community © 2012