Labels:

Menanamkan Nilai Pada Anak Melalui Film



(Catatan dari pemutaran film stanley Ka Dabba)
Oleh Dhipie Kuron

Jakarta - Dalam gelaran Jakarta Kids Festival (JKF)  2013 dilaksanakan Kids  Movie Festival  pada tanggal 30 November 2013.  Kedutaan besar india dan Jawaharlal Nehru Indian Cultural Centre (JNICC)   turut serta berpartisipasi dengan melakukan  screening film Stanley Ka Dabba dan Cultural experiences berupa Yoga For Kids.

Acara yang bertempat di auditorium kedubes india dibuka  oleh Mr. Zahrur Zaidi selaku direktur JNICC dan Ibu Prameshwari Sugiri, selaku Chief Editor Parenting Indonesia sekaligus Ketua Acara JKF 2013. Setelah seromonial pembukaan, kegiatan  dilanjutkan dengan Yoga For Kids.  Materi yoga disampaikan oleh Mr Ravi Dixit . Kali ini Senior Yoga Teacher tersebut dan beberapa muridnya mempraktekan  latihan sederhana untuk melatih konsentrasi dan memori. Kegiatan ini bermanfaat untuk anak maupun orang dewasa.

Sementara film yang dipilih untuk diputar adalah: Stanley Ka Dabba, Film untuk semua umur yang disutradarai Amole Gupte ini  telah rilis di India sejak  2011. Kisahnya  diawali dengan gambaran seorang anak laki-laki  masuk sekolah dengan lebam parah di kedua sisi wajahnya. Alih-alih berkeluh kesah tentang kesakitan dan deritanya,  Ia justru menuangkannya dalam bentuk  essay penuh peribahasa nan cantik yang  ditugaskan guru bahasa Inggris. Kepedihan hidup dituturkan dalam keindahan kata.

Cerita yang berlatar suasana sekolah Katolik di Mumbai ini, mengangkat plot sederhana, yakni kisah sekelompok anak sekolah dasar yang ingin berbagi bekal dengan seorang kawan di kelasnya yang tidak mampu membawa bekal ke sekolah. Stanley Fernandes, si kidal yang pandai sesungguhnya adalah anak yatim piatu yang bekerja di restaurant. Pekerja di bawah umur, yang terpaksa mencuci piring demi makanan sisa dan meja dapur sebagai alas tidur.


Sang sutradara sendiri mengambil peran antagonis dalam filmnya. Ia menjadi Mr Verma, Guru Hindi yang melarang Stanley masuk sekolah semata karena tak membawa "Dabba" (baca: rantang bekal),  hingga teman-temannya harus membagi bekal mereka,  sekalipun Stanley tak pernah meminta,  teman-teman sekelas stanley tulus berbagi.  Stanley tak menjual kemiskinan demi belas kasih orang. Ia rela menahan lapar dengan mengisi perut dengan air,  atau berbohong bahwa ia akan pulang untuk makan siang dengan makanan hangat buatan ibunya.  Di lain sisi Mr Verma melarang kawan-kawan stanley memberikan sedikit bekalnya  sebenarnya hanya untuk kepentingan pribadi.  ia sendiri mengincar bekal lengkap milik anak kaya. Ia pun tak malu mengambil bagian dari bekal kawan sejawat.  Sungguh ini menampar kita, seringkali kita berlaku egois, hanya untuk kehendak dan kepentingan pribadi, kita korbankan kebutuhan orang lain. Kadang kita menerapkan standar ganda, memberikan pengecualiaan demi diri sendiri.


Tokoh lain yang tampil adalah Miss Rossy, yang diperankan oleh Divya Dutta.  Guru bahasa inggris yang bermata jeli,  mampu melihat masalah dari sisi lain dan selalu menemukan solusi untuk tiap masalah. Ia menjadi pembela Stanley, anak dengan kecerdasan berkemilau berbalut seragam sekolah lusuh tak terurus. Ketika stanley mengumpulkan proyek sainsnya yang terbuat dari barang bekas, miss rossy guru bahasa inggris justru memujinya, bertolak belakang  dengan guru sains yang hanya memandang pada karya yang sesuai dengan aturan dalam buku.


Untuk ukuran film-film produksi bollywood, film ini termasuk sangat pendek, hanya 90 menit. Namun dalam waktu yang sangat singkat ini pemikiran kita akan dipadati dengan pesan moral yang mendalam. Tak mampu tulisan ini memuat canda dan begitu banyaknya scene-scene mengharukan yang akan menyegarkan jiwa kita dengan sentuhan kemanusiaan.

Film ini akan mudah dicerna anak  8 tahun ke atas, tetapi dalam kegiatan yang digawangi oleh Femina Group ini tak sedikit orang tua bersama  anak-anaknya yang masih berusia  TK ikut hadir dan tetap menikmatinya.

Para peserta tak hanya di sapa jiwanya. Di jeda antara latihan yoga dan pemutaran film disajikan samosa lengkap dengan green chutney dan tamarind sauce serta masala tea. Kudapan khas yang dimasak oleh koki asli india dari restaurant namaste - jakarta.

Kegiatan ini menjadi ajang mengenalkan budaya india yang hakiki. Semoga makin banyak kegiatan serupa digelar, dan memperlihatkan India secara utuh.

About This Blog

 
Indonesia - India Mixed Marriage Community © 2012